Friday, June 01, 2007

Waktu Istimewa

Angin berhembus sepoi-sepoi, embun menetes sangat pelan, kelap-kelip bintang begitu indahnya menghiasi angkasa raya, terkadang bulanpun menampakkan diri dengan senyum ramahnya.
Suasana begitu tenang, hening dan sunyi. Udara sangat dingin.

Para pekerja tertidur pulas di peraduannya, menghilangkan letih setelah seharian bekerja. Para pemikir menuangkan dan menyusun gagasan-gagasannya tanpa diganggu oleh anak, isteri atau murid-muridnya. Tidak ketinggalan, para penjahat melancarkan kejahatannya dengan leluasa.

Di saat itu, ...
Orang shaleh, calon penghuni surga, bangun dari istirahatnya, walau badan masih terasa letih dan mata masih mengantuk. Menanggalkan selimut tidurnya, melawan dinginnya malam.

Dibersihkannya diri dan hatinya, menghadap Sang Pencipta, dengan banyak berdzikir, shalat, doa, dan memohon ampun kepada-Nya.

Isak tangisnya, memecah keheningan malam. Menyesali dosa-dosanya, memohon ampunan dan mengemis kasih sayang-Nya.

Demikian, ... di sepertiga malam terakhir.

Saudaraku, ... Saat itu engkau ada di mana?

1 comment:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum sahabat,

Sebuah kerinduan yang belum terbalas...
Do'akan saya sahabat...
Jadi bagian "orang-orang yang kuat"

Wassalam