Friday, August 17, 2007



Bimbinglah Kami ..

Ya Allah,

Betapa besar karunia kemerdekaan yang Engkau beri..
Janganlah biarkan kami melupakan setiap jiwa yang hilang untuk menebusnya dengan cara bersyukur yang salah..

Bimbinglah kami agar pandai mewujudkan rasa syukur dengan baik dan senantiasa berada dalam hal yang Engkau ridhoi..
Karena kami yakin dan pasti, mereka yang telah gugur bercitakan Indonesia yang sejahtera dan berakhlak mulia... =Fakhrurrozy=

Thursday, August 16, 2007

NKRI Harus Dijaga

Keragaman suku, bahasa, budaya dan keyakinan tidak mengharuskan kita saling berpisah, bermusuhan dan bercerai-berai. Justru dengan keragaman itu kita bisa saling mengenal, belajar, bekerjasama dan bersatupadu membangun negeri ini.

NKRI adalah karunia Allah dan titipan para pejuang negeri ini. NKRI adalah kebutuhan dan keuntungan bagi kita bersama. Sebab wilayah yang punya kelebihan bisa menutupi kekurangan wilayah yang lainnya. Dengan kesatuan ini, kita bisa mengurus ekonomi, pendidikan, pertahanan dan kesejahteraan secara bersama-sama.

Sebaliknya, jika ada satu wilayah di negera ini yang memisahkan diri dari NKRI, maka wilayah tersebut harus mengurus ekonomi, pendidikan, pertahanan dan kesejahteraannya sendirian. Kekurangan akan muncul di sana dan sulit untuk ditutupi, kesulitan akan datang silih berganti yang sebelumnya tidak dialami.

Hubungan wilayah-wilayah lain kepada wilayah tersebut tidaklah semudah dulu lagi, karena di sini ada aturan-aturan tersendiri, aturan-aturan luar negeri dengan kedaulatan masing-masing yang sebelumnya tidak ada. Jika ada negara lain yang menjajah wilayah tersebut dan mencabik-cabik kedaulatannya, kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita tidak bisa lagi banyak membantu, karena ia adalah negara lain dan kita sendiri punya urusan dalam negeri tersendiri yang harus diselesaikan

Cukuplah Timor-Timur menjadi pelajaran, betapa besar kerugian dan kesulitan dialami akibat memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Mari bersatu membangun negeri ini, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh!"

Tanah Airku



Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh tidakkan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan engkau kubanggakan

Jadikan Ia Tersenyum!

Jangan biarkan ia terkoyak
Jangan biarkan ia terjatuh

Jangan biarkan ia bersedih
Jangan biarkan ia menangis

Jadikan ia tersenyum
Jadikan ia optimis menatap masa depannya!

Umat Islam & Perjuangan Bangsa

Sepanjang sejarah umat Islam tidak pernah absen dalam perjuangan di negeri tercinta ini. Tahun 1990 Islam datang ke ujung barat Sumatera, Samudera Pasai dan berkembang ke seluruh Indnesia, dengan keterbatasan dana, tenaga dan sarana, para da'i saat itu gigih berjuang, diantara mereka kita kenal dengan sebutan wali songo. Di masa penjajahan tampil di gelanggang perjuangan seperti Fatahillah, Diponegoro, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien dan masih banyak yang lainnya. Pada masa pra kemerdekaan bermunculan organisasi-organisasi Islam sebagai sarana menghimpun kekuatan dalam perjuangan, seperti SDI, SI, NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis dan lainnya. Pada masa kemerdekaan, sejarah mencatat kegigihan KH. Agus Salim, Syafruddin Prawiranegara, Kasman Singodimejo dan lainnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, baik di dalam dan luar negeri. Pasca Kemerdekaan kita mengenal perjuangan Muhammad Natsir, Hamka dan lainnya, di masa ini juga bermunculan partai dan ormas-ormas Islam seperti Masyumi, NU, PSII dan lain-lain, PII, HMI, PMII dan lainnya. Ketika negeri ini terancam oleh kekuatan Komunis pada tahun 1965, ummat Islam bangkit menyelamat bangsa di garda terdepan, diantaranya KAMI dan KAPPI. Di masa-masa selanjutnya ummat Islam tetap gigih mengawal kemerdekaan negeri ini dan mengisinya dengan pembangunan jasmani dan rohani.

Di era reformasi sejarah mencatat kontribusi ummat Islam yang sangat besar, muncullah KAMMI dan kekuatan-kekuatan Islam lainnya, untuk mewujudkan reformasi dan mengawalnya.

Alhamdulillah, walau tertatih, kini kita melihat adanya kemajuan bagi negeri ini menuju kondisi terbaiknya. Anak-anak bangsa semakin optimis menyongsong masa depannya yang penuh keceriaan, kedamaian dan kesejahteraan. Karenanya, ummat Islam tidak boleh berhenti melanjutkan perjuangannya di negeri ini, sebagai rasa syukur atas karunia Allah, berupa negeri muslim terbesar di dunia, negeri yang sangat subur dan melimpah kekayaan alamnya, bernama Indonesia.

Islam Dan Negara

"Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan ummat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan da'wah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga aqidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih." (Hasan Al Banna)

Berislam Dengan Sempurna

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. 2:208)

Islam harus ada pada semua sisi kehidupan kita. Pada gerak dan diam kita, sebagaimana ia harus ada pada jiwa dan raga kita.

Jika ada satu sisi dalam diri kita yang tidak sesuai dengan Islam, atau satu langkah yang menyimpang dari Islam, maka berarti kita sudah mengikuti langkah-langkah syaitan. BERHATI-HATILAH, karena syaitan tidak menghendaki kecuali kerusakan dan permusuhan, sebagaimana ia tidak mengajak kecuali kepada kesusahan dan api Neraka!

Wednesday, August 01, 2007

Kesempurnaan Islam

Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam dikarenakan aturan-aturannya yang selalu relevan untuk setiap tempat, waktu dan keadaan. Di manapun kita berada, di zaman manapun kita hidup maka Islamlah yang cocok bagi kita.

Hal ini tidaklah mengherankan, karena Islam berasal dari Allah, Pencipta dan Pengatur alam semesta, Yang Maha tahu apa-apa yang terbaik bagi semua ciptaanNya.

Kalau mau jujur, coba sekarang bandingkan Islam dengan agama atau aturan manapun. Tentulah sangat tidak sebanding, yang satu penuh dengan kesempurnaan, keserasian dan keindahan, sedangkan yang lain penuh dengan kekurangan, ketimpangan dan kebingungan.

Kajilah Islam dengan sungguh-sungguh dan seutuhnya, maka di sana engkau temukan jalan bagi setiap kebahagiaan dan solusi bagi setiap permasalahan. Selamat mengaji!

Rumah Penuh Bahagia

Betapa sulit dan menderitanya hidup bagi orang yang tidak mempunyai rumah tempat tinggal, begitu pula jika tinggal di rumah yang tidak memenuhi syarat untuk ditempati. Siang kepanasan, malam kedinginan dan keamanan diri tidak terjaga.

Untuk kebahagian hidup kita, Islam bagaikan rumah tempat tinggal. Barang siapa ingin bahagia ia harus tinggal di rumah ini, meninggalkan rumah ini atau mencari tempat tinggal yang lainnya pertanda diri akan sengsara.

Islam adalah rumah kita, rumah yang kokoh, luas, bersih, rapi dan indah. Rumah ini memiliki pondasi yang kuat, bangunan yang bagus dan atap pelindung yang mantap. Pondasinya adalah keimanan, bangunannya adalah ibadah dan akhlak, atap pelindungnya adalah da’wah dan jihad.

Jika Saudaraku tidak keberatan, mari kita tinggal di rumah ini bersama-sama. Dan kita ajak semua yang kita temui untuk tinggal penuh bahagia di dalamnya. Mari, mulai saat ini!

Islam

Islam adalah ketundukan dan kepatuhan kepada kehendak-kehendak Allah Swt.

Ia merupakan sistem hidup yang bersifat universal (nilai-nilai, norma-norma dan hukum-hukum). Bertujuan melindungi hak-hak fundamental manusia, menuju keselamatan dan kebahagiaan sepanjang masa.