Monday, July 16, 2007

Kemenangan Rakyat

Bagi siapapun yang terlibat di dalam pemilihan kepala daerah, yang terpenting untuk dipikirkan bersama adalah "kemengan rakyat". Artinya bagaimana setelah pilkada nanti keadaan rakyat menjadi lebih baik. Keadilan dapat diwujudkan, ketenangan dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua penduduk daerah tanpa kecuali dan tanpa diskriminasi.


Karenanya, dalam penyelenggaraan pilkada tidak boleh ada kecurangan, manipulasi data, fitnah dan kebohongan. Janji-janji yang tidak yakin akan mampu diwujudkan oleh sang calon tidak boleh dilontarkan saat kampanye, agar rakyat tidak terbuai dengan angan-angan kosong, agar rakyat tidak salah pilih.

Kejujuran, kebersihan niat, ketulusan hati, rasa kasih sayang dan keterusterangan hendaklah selalu kita hidupkan di dalam setiap pemilihan kepala daerah. Agar rakyat segera tersenyum, agar rakyat merasakan indahnya hidup ini, bersama pemimpin barunya yang adil, bersih dan peduli.

Pemimpin Impian

Dedek Abdullah, begitu kakak-kakaknya memanggil anak kami yang paling kecil. Tanggal 6 Juli 2007 ini usianya genap dua tahun. Dalam aktifitasnya belajar bicara sehari-hari, empat bulan terakhir ini ada yang unik pada buah hati kami ini. Ia sering kali memanggil-manggil, "Bapak ... Bapak ... Bapak, ..." sambil menunjuk kepada seseorang. Ketika kami perhatikan, ternyata yang ditunjuk dan dipanggilnya dengan panggilan khusus tersebut adalah orang-orang yang nampak kesusahan dalam hidup kesehariannya. Penarik becak, tukang sapu jalan, tukang sampah, pemulung, buruh kasar pembuat jalan, buruh bangunan dan penarik gerobak, kesemuanya dipanggilnya dengan panggilah seperti di atas.

Di setiap kejadian saya dan istri selalu saja keheranan, kenapa Si Kecil ini bertingkah demikian, kenapa yang dipanggil-panggil dan menjadi perhatiaannya hanya orang-orang yang lemah dan kesusahan, bukan yang lainnya?.

Dalam diskusi kami, kadang kami menyimpulkan, "Sepertinya ini isyarat agar kita lebih peduli lagi kepada orang-orang yang hidup dalam kesusahan. Isyarat bahwa ia ikut merindukan kehadiran para pemimpin yang sayang dan perhatian kepada rakyatnya yang lemah."

Peminta-minta yang masih sering kita jumpai di berbagai tempat, orang-orang sakit yang tak mampu berobat, anak-anak yang tak bisa meneruskan sekolah karena tak mampu membeli buku dan seragam, para pemulung yang hidup di tengah-tengah tumpukan sampah yang busuk, warga yang kurus kering dan sakit-sakitan karena kurang gizi, tempat tinggal kumuh dan tidak layak huni, ... adalah pemandangan sehari-hari yang sangat mudah kita saksikan di negeri ini.
Sungguh, pada dasarnya mereka tidak suka hidup seperti itu, terus-menerus dan turun temurun. Namun siapakah yang peduli?. Partai-partaikah, ormas-ormaskah, lsm-lsmkah, wakil-wakil rakyatkah, kepala-kepala daerah, atau siapa?.

Mari kita buka mata hati, untuk melihat semua ini!. Jika hati kita tidak buta, pastilah kita mau berbuat untuk mengahiri penderitaan ini dengan apa saja yang kita sanggupi!

Golput Saja?

Tidak mendukung, membela dan mengkampanyekan calon pemimpin yang lebih baik, berarti merelakan rakyat untuk terus berada dalam penderitaan dan ketidakpastian.

Saudara sependapat?

Yang Banyak Pendukung?

Saya pernah berdiskusi dengan beberapa teman tentang calon kepala daerah yang akan dipilih dalam PILKADA. Pertama calon yang hati kita dimantapkan oleh Allah untuk memilihnya-setelah kita banyak berdoa memohon petunjuk dan setelah shalat istikharah. Kedua, calon yang didukung oleh banyak partai atau ormas dan paguyuban.

Satu teman mengatakan: "Kalau saya pasti memilih calon yang hati saya mantap untuk memilihnya setelah saya banyak berdoa, mohon petunjuk dan shalat istikharah. Karena kata Rasulullah doa adalah senjata bagi orang mukmin dan tidak akan menyesal orang yang shalat istikharah. Beliau juga menegaskan agar kita meninggalkan yang meragukan dengan mengambil yang tidak meragukan."

Teman yang lain mengatakan: "Semula saya akan memilih setiap calon yang banyak pendukungnya. Tetapi bagaimana ya?, belakangan saya mendengar bahwa tidak sedikit partai-partai memberikan dukungannya kepada seorang calon karena ia memiliki banyak uang untuk dibagi-bagikan, dan sang calon siap berbagi kekayaan daerah dengan para pendukungnya dengan cara apapun setelah ia terpilih nanti, ini yang disebut dengan istilah "membeli perahu".

Teman ketiga ikut nimbrung: "Kalau saya akan memilih kepala daerah yang saya yakin mampu memimpin daearah menjadi lebih baik, saat ini dan yang akan datang, dunia dan akhirat. Lagi pula semata banyaknya partai pendukung bukanlah jaminan atas kwalitas dan kapabelitas sang calon pemimpin.

Bagaimana dengan pilihan Saudara?

Menyesal Selama Lima Tahun

Memilih kepala daerah adalah hal yang gampang-gampang sulit untuk dilakukan. Gampangnya adalah hanya dengan mendatangi TPS lalu mencoblos salah satu gambar calon maka terpilihlah sang kepala daerah, sulitnya adalah kalau kita salah memilihnya maka minimal akan menyesal selama lima tahun.

Ada pepatah mengatakan: "Salah memotong rambut akan menyesal selama lima bulan dan salah memilih kepala daerah akan menyesal selama lima tahun". Menurut saya pepatah ini sangatlah benar. Karena jika potongan rambut tidak cocok, lima bulan kemudian sudah panjang dan bisa dipotong kembali sesuai selera. Namun apabila kepala daerah yang kita pilih salah, maka selama lima tahun kita akan menyesali kesalahan tersebut, itupun kalau kepala daerahnya melakukan hal yang merugikan hanya untuk masa lima tahun, bagaimana lagi kalau kerugian yang disebabkannya berlanjut dalam jangka panjang?, tentulah penyesalan akan lebih panjang lagi.

Berhati-hatilah Saudara, agar tidak menyesali pilihan!

Pemimpin Yang Sayang Rakyat

Di tahun-tahun ini banyak daerah di Tanah Air yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, yang biasa disebut dengan PILKADA. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa, dan berharap dariNya agar di belahan manapun negeri ini terpilih pemimpin yang terbaik, yaitu pemimpin yang taat kepada Allah dan sayang kepada rakyatnya.


Doa, harapan, istikharah dan usaha-usaha yang baik dan terpuji hendaklah selalu kita lakukan agar keinginan kita tersebut dikabulkan olehNya. Negeri yang adil, makmur, sejahtera dan diridhai Allah segera terwujud menjadi kenyataan, amin.