Friday, October 12, 2007

Pingsan Demi Uang 10 Ribu

Pada hari Rabu 10 Oktober 2007. Warga miskin di Pati, Jawa Tengah mengantri untuk mendapatkan paket zakat berupa uang 20 ribu rupiah beserta paket sembako murah. Saling dorong dan berebut antar mereka terjadi, karena jumlah zakat yang dibagikan hanya untuk 600 penerima, sementara yang datang seribu orang lebih.

Di hari yang sama ribuan warga miskin antre berjam-jam di depan rumah dinas Bupati Bantul, Yogyakarta, Idham Samawi untuk mendapatkan zakat sebesar Rp 20 ribu rupiah per orang. Karena Sang bupati menyiapkan 7.000 paket zakat, dan yang antre jumlahnya lebih banyak maka ratusan warga miskin harus pulang dengan hati sedih karena tidak kebagian.

Di hari yang sama ribuan warga miskin di Stadion Sriwedari Kota Solo, Jawa Tengah, berebut paket sembako gratis senilai 50 ribu yang dibagikan oleh Pemerintah setempat kepada warganya. Pembagian ini diwarnai keributan dan saling dorong, karena merasa khawatir tidak kebagian. Padahal paket sembako tersebut sangat berarti bagi mereka di saat harga bahan pokok sudah tak terjangkau. Ada sebagian warga yang tergencet dan sejumlah anak terpaksa dievakuasi dari kerumunan massa.

Pada hari Kamis 11 Oktober 2007. Sekitar sepuluh ribu warga miskin Kota Kediri dan sekitarnya berdesakan untuk mendapatkan pembagian sedekah lebaran berupa uang 10 ribu hingga 20 ribu rupiah dari kantor unit I PT Gudang Garam Kediri, Jawa Timur. Hingga terjadilah aksi saling dorong. Puluhan anak dan orangtua terjatuh pingsan dan terinjak-injak.

Sadaraku, andai saja mereka tidak sangat kekurangan, akankah mereka rela mengantri dengan susah payah dan berharap seperti itu?. Pemandangan di atas menunjukkan betapa masih banyaknya orang yang hidup dalam kekurangan di negeri ini. Lalu ke mana kekayaan negara yang berlimpah, ke mana pemerintah, ke mana wakil-wakil rakyat, ke mana orang-orang kaya dan ke mana pula sadara-saudara mereka seiman?.

No comments: