Saturday, December 01, 2007

Kita Bersaudara

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…" demikian Allah tegaskan dalam Al Quran. Allah menghubungkan antara keimanan dengan persaudaraan, ini berarti ada hubungan yang sangat erat antara keimanan seseorang dengan semangat persaudaran yang dimilikinya.

Tingginya rasa persaudaraan kita menunjukkan ketinggian keimanan kita. Sebaliknya, rendahnya rasa persaudaraan kita pertanda bahwa keimanan kita juga rendah.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan alat ukur tingginya rasa persaudaraan seseorang, diantaranya. Pertama, kecintaan kepada saudaranya. Orang yang beriman sangat mencintai saudaranya, sebagaimana cintanya kepada dirinya sendiri. Rasulullah menegaskan, ”Tidak beriman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari & Muslim)

Kedua, menampakkan wajah yang berseri saat bertemu dengan saudaranya. Rasulullah berpesan, "Janganlah engkau meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, walau sekedar berseri muka saat bertemu saudaramu" (HR. Muslim)

Ketiga
, saling berucap salam dan berjabat tangan. Rasulullah menyatakan, ”Jika salah seorang di antara kamu bertemu dengan saudaranya maka ucapkanlah, ’Assalamu’alaikum warahmatullah.’” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi & Nasa’i). ”Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabatan tangan melainkan keduanya akan diampunkan (dosanya) sebelum mereka berpisah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi & Ibnu Majah)

Keempat, menolong sadaranya. Rasulullah mengatakan, ”Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya” (Muttafaq ’Alaih)

Kelima, selalu ingin saudaranya menjadi lebih baik. Rasulullah menegaskan, ”Sesungguhnya salah seorang di antara kamu adalah cermin bagi saudaranya, jika ia melihat sesuatu (pada saudaranya) maka hendaklah ia membersihkannya.” (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

Keenam, menutupi aib saudaranya. Rasulullah menyatakan, ”Siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

Ketujuh, tidak mengganggu saudaranya, dalam bentuk apapun. Rasulullah menegaskan, ”Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Bagaimana dengan kita, apa bukti persaudaraan kita?.
Mari buktikan!

1 comment:

Yudistira Usman Nugraha said...

Assalamualaikum...kasihan emang ya...tapi itulah Indonesia...salam kenal